Faktor Kegagalan ASIX
Setelah
mengetahui manfaat dan keunggulan ASI, pastinya banyak ibu yang ingin bisa
memberikan yang terbaik untuk buah hatinya dong, yaitu menyusui secara
eksklusif selama 6 bulan masa awal kehidupan bayi, kemudian memberikan MPASI
sejak usia 6 bulan dengan dilanjutkan menyusui sampai usia 2 tahun. Tapi kenapa
banyak ibu yang gagal menyusui secara eksklusif? Bukankah menyusui itu hal yang
alami ya?
Ada
banyak faktor kegagalan menyusui, salah satunya adalah pengetahuan ibu yang
kurang tentang ASI dan menyusui. Begitu banyak mitos di lingkungan kita yang
sudah turun temurun disebarkan.
Pernah
dengar bahwa ibu menyusui dilarang minum yang panas? Nanti lidah bayinya jadi
putih2 (karena terbakar)? Atau ibu menyusui dilarang minum yang dingin? Nanti
bayinya jadi pilek? Atau ibu menyusui dilarang makan pedas, bla bla bla? Banyak
sekali pantangannya ya..jadi terkesan menyusui itu ribet banget, nggak boleh
ini itu L
Daftar mitos yang tersebar di masyarakat:
No.
|
Mitos
|
Penjelasan
|
1
|
Tidak boleh tidur siang selama masa nifas
|
Tidak benar. Ibu menyusui paska melahirkan
butuh istirahat yang cukup, sehingga tidur siang juga diperlukan untuk
menjaga kesehatan ibu paska bersalin
|
2
|
Tidak boleh makan ikan supaya ASI
tidak amis
|
Tidak benar. Semua makanan ibu akan
diproses di dalam saluran pencernaan, kemudian baru akan didistribusikan ke
seluruh bagian tubuh termasuk untuk produksi ASI.
|
3
|
Tidak boleh makan duren
|
Tidak benar. Ibu menyusui boleh makan apa saja
selama bayi tidak alergi.
|
4
|
Tidak boleh makan pedas
|
Ada zat di dalam cabe yang disebut
capsaicin, dimana beberapa bayi sensitif terhadap zat ini. Ibu boleh mencoba
makan pedas dan mengobservasi reaksi pada bayinya.
|
5
|
Tidak boleh minum kopi
|
Ibu boleh minum kopi selama tidak berlebihan
dan terus observasi reaksi pada bayinya.
|
6
|
Tidak boleh berhubungan suami istri
selama menyusui
|
Tidak benar. Berubungan suami istri
yang menimbulkan perasaan nyaman pada ibu akan menyebabkan lancarnya hormon
oksitosin.
|
7
|
Tidak boleh minum minuman dingin karena
membuat ASI menjadi dingin
|
Tidak benar. ASI akan keluar dari payudara
mengikuti suhu tubuh ibu dan dalam suhu yang tepat untuk dikonsumsi oleh
bayi.
|
8
|
Tidak boleh menyusui sambil tiduran
|
Posisi menyusui apapun, yang paling
utama adalah pelekatannya. Yang ditakutkan menyusu sambil tiduran biasanya
adalah bayi tersedak. Hal ini justru jarang terjadi pada bayi yang menyusu
pada payudara ibu, karena pada saat bayi tertidur, tidak ada hisapan ke
payudara, sehingga aliran ASI akan berhenti. Hal ini tidak berlaku pada anak
yang minum susu dari botol.
|
Pernahkah
mendengar kalimat “wah bayimu nangis terus tuh, dia masih lapar, ASImu kurang”
atau “payudaramu kecil begitu kok, pasti ASInya sedikit”. Dan komentar-komentar
lain yang bikin minder dan nggak pede. Komentar semacam ini nggak jarang
dilontarkan oleh keluarga atau teman dekat. Meskipun
terdengar komentar remeh, tapi kalau diucapkan berkali-kali atau bahkan pada
hari-hari awal menyusui, ini bisa menjatuhkan
mental si ibu lhoo..
Pengetahuan
ibu yang kurang tentang menyusui bisa menyebabkan ibu tidak kuat mental
menghadapi komentar semacam ini. Pengetahuan keluarga dekat yang kurang juga
memperburuk keadaan. Jadilah si bayi kecil yang sering menangis itu diberi
tambahan sufor atau malah makanan (biasanya pisang) supaya kenyang, katanya.
Faktor
lain yang berpotensi menggagalkan ASIX adalah kurangnya dukungan dari fasilitas
dan tenaga kesehatan. Fasilitas kesehatan, terutama tempat bersalin, seperti
rumah sakit, rumah bersalin, tempat bidan praktek swasta juga mempunyai peran
terhadap berhasil atau gagalnya ASIX. Jika fasilitas kesehatan tidak mendukung
dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan rawat gabung, kemungkinan gagalnya
ASIX semakin besar. Di sisi lain, tenaga kesehatan yang terlibat juga
berpengaruh besar, seperti misalnya bidan, perawat dan dokter. Jika tenaga
kesehatan memberikan komentar yang negatif, dan bukannya menguatkan kepercayaan
diri ibu, kemungkinan gagalnya ASIX juga besar. Komentar negatif atau bahkan pertanyaan
“ibu mau menggunakan susu formula apa untuk bayinya?” itu merupakan tanda bahwa
tenaga kesehatan tersebut tidak mendukung ASIX. Apalagi jika ada promosi susu
formula di dalam fasilitas kesehatan.
Bicara
tentang promosi susu formula, iklan di TV sudah begitu merasuk ke pikiran bawah
sadar masyarakat. Secara tidak disadari iklan-iklan sufor yang ditayangkan di
TV begitu menarik, menampilkan seorang anak balita yang lucu dan menggemaskan
bisa bernyanyi, terlihat punya banyak akal, dan lain sebagainya. Jadi tanpa
disadari di pikiran masyarakat, kalau mau anaknya lucu, minum susu X. Kalau mau
anaknya banyak akal, minum susu Y, dan seterusnya. Sebenarnya promosi susu
formula juga diatur secara internasional oleh WHO (World Health Organization)
lhoo...